Rabu, Maret 02, 2011

dampak onani dan mastubasi

Dampak buruk Masturbasi dan Onani ini bisa dilihat dari segi fisik maupun non fisik. Salah satunya adalah masturbasi yang terlalu sering bisa memicu aktivitas berlebih pada saraf parasimpatik. Dan dampak yang bisa dilihat dari segi fisik adalah mungkin saja anda akan mengalami kebotakan

Jadi, jika ada pertanyaan, berapa kalikah Masturbasi atau Onani masih bisa dikatakan dalam taraf normal ? Walaupun tidak ada penjelasan yang memuaskan tentang hal ini namun ada yang mengatakan bahwa 3 kali seminggu onani masih bisa dikatakan sangat wajar. Jika dilakukan terlalu sering maka akan terjadi ketidakseimbangan dalam tubuh. Ketidakseimbangan kimiawi yang terjadi akibat hobi masturbasi yang terlalu sering bisa memicu berbagai macam gangguan kesehatan. Dan berikut dalam dampak buruk masturbasi dan onani yang bisa saja terjadi pada pria atau wanita yang melakukannya terlalu sering atau kecanduan untuk beronani ria ditempat yang mereka rasa sangat nyaman dan aman

1. Impotensi dan Ejakulasi dini
2. Kebocoran katup air mani
3. Kebotakan
4. Nyeri punggung dan selangkangan
5. Rasa letih sepanjang hari

dampak onani dan masturbasi

99% remaja laki-laki di dunia ini pada umumnya pasti sudah pernah melakukan masturbasi / onani, biasanya dilakukan antara umur 17 s.d 20 tahun. Banyak pandangan yang mengungkapkan 'kebiasaan' ini normal, dan tak jarang yang mengatakan ini tidak baik.

Jika dilihat dari sisi seksologi, hal ini adalah 'biasa' karena dorongan hormon testosteron sedang aktifnya pada umur 17 s.d 20 tahun. Jika dilihat dari sisi norma manusia dan agama, sudah pasti dilarang. Jadi, mana yang benar?

Saya akan mengajak anda untuk menelaah lebih jauh kebaikan dan keburukan dari masturbasi / onani bagi para remaja laki-laki.

Keuntungan:

--> Agar tidak 'kaget' pada MP / Malam Pengantin / Malam Pertama.
--> (Katanya) Mr. P bisa besar, panjang, dan kuat. (ini tidak benar)
--> Mencegah kanker prostat. (mungkin ya, mungkin tidak)

Keburukan:

(secara fisik)
--> Berpotensi terhadap ejakulasi dini kelak jika melakukan hubungan seksual dengan istri.
--> Resiko terserang kanker prostat di usia senja makin besar.
--> Kemungkinan Mr. P dan Testis 'cepat rusak'.
--> Konsentrasi susah / sulit fokus.
--> Tidur tidak nyenyak / insomnia.
--> Jantung berdebar terus menerus.
--> Paru-paru bekerja tidak optimal / nafasnya cepat.
--> Kepala sering pusing.

(secara mental)
--> Perasaan bersalah setelah masturbasi / onani.
--> Pada beberapa kasus, banyak anak muda yang kecelakaan ketika beraktifitas / bekerja akibat tidak fokus / konsentrasi.
--> Jadi sering melamun.
--> Berpotensi terserang penyakit psikologi yang bernama 'Bipolar Disorder' (Gangguan Bipolar), jika terserang penyakit ini akan sulit disembuhkan, obatnya adalah kekuatan iman. Hasil dari penyakit ini jika makin parah akan menjadi sex maniac / seks maniak.
--> Jika sudah terbiasa masturbasi / onani, maka ketika ditahan untuk tidak melakukannya, sang sperma akan keluar dengan sendirinya (ini kasus paling kronis). Karena ini adalah hasil dari perintah otak yang tidak dapat 'menahannya'.
--> Mudah marah, pelampiasannya adalah masturbasi.

Bagaimana? Kaget? Bingung? Memang fakta-fakta di atas adalah benar adanya. Jadi, cegahlah sejak dini. Lalu, bagaimana cara mencegahnya?

Ini caranya:

--> Rajin beribadah / mendekatkan diri ke agama dan hal-hal yang dianjurkan agama.
--> Lakukan kegiatan positif seperti, baca buku, dan kitab suci
--> Hindari pikiran, ucapan, dan perbuatan yang berjenis pornografi / pornoaksi.
--> Cari pergaulan/teman yang positif / membangun diri kita.
--> Jangan nonton / download / lihat hal-hal yang menjurus ke arah pornografi / pornoaksi dalam bentuk apapun.
--> Jika punya 'koleksi' di komputer, rak, dan tempat-tempat 'rahasia' lain. Binasakan semuanya sedini mungkin.
--> Dengarlah lagu-lagu yang 'ear-friendly'. Jangan mendengar lagu-lagu dugem. Bisa memunculkan pikiran negatif.
--> Kendalikan dirimu sendiri.
--> Jika teman/relasi/keluarga mengajak beraktifitas / jalan-jalan, usahakan ikut berpartisipasi, jika anda sering berada di rumah / kamar sendirian, makin besar potensi anda untuk masturbasi / onani.
--> Jangan melamun.

Bahaya masturbasi dan onani

Dampak negatif onani adalah bisa mengakibatkan kecanduan atau ketergantungan, memang tidak ada kepastian mengenai bahaya melakukan onani dari sisi medis, kesehatan reproduksi. Tapi onani sangatlah berbahaya bagi kesehatan. Bahaya onani antara lain :

1.  Hilangnya hawa nafsu atau hipoten ketika berumah tangga. Karena sudah terlalu sering sperma dibuang-buang.
2.  Mengurangi kecerdasan karena selalu membayangkan yang jorok-jorok membuat otak lemah.
3.  Membuat badan lebih kurus karna terlalu banyak mengeluarkan sperma sebelum waktunya.
4.  Membuat seseorang tidak bisa melakukan hubungan intim kecuali onani terlebih dahulu atau ketergantungan.
5   Dan bagi prempuan yang masturbasi dapat membuat hymen keperawanannya robek sehingga bisa disebut bukan perawan lagi.
6. Dan ini merupakan dosa besar yang sangat dilaknat oleh Allah SWT.
  • Berpotensi terhadap ejakulasi dini kelak jika melakukan hubungan seksual dengan istri.
  • Resiko terserang kanker prostat diusia senja semakin besar.
  • Kemungkinan Mr. P dan Testic cepat rusak.
  • Konsentrasi susah / sulit fokus.
  • Tidur tidak nyenyak / insomnia.
  • Jantung berdebar terus-menerus.
  • Paru-paru bekerja tidak optimal / napasnya cepat.
  • Kepala sering pusing. (secara mental)
  • Perasaan bersalah setelah masturbasi / onani.
  • Jadi sering melamun.
  • Berpotensi terserang penyakit psikologi yang bernama 'Bipolar Disorder' (Gangguan Bipolar), penyakit ini sulit disembuhkan, obatnya hanya iman. Jika penyakit ini makin parah maka akan menyebabkan seks maniak.
  • Jika sudah terbiasa masturbasi / onani, maka ketika ditahan untuk tidak melakukannya, sang sperma akan keluar dengan sendirinya (ini kasus paling kronis). Karena ini adalah hasil perintah dari otak yang tidak mampu menahannya.
  • Mudah marah...

matius 5:27-30 menulis tentang 2organ tubuh yang selalu digunakan untuk onani / mastubasi, yaitu mata dan tangan...jadi, alkitab melarang mastubasi dan onani
1 korintus 6:18 menyatakan bahwa itu adalah dosa dan merugikan diri sendiri....

Kamis, Mei 27, 2010

sel saraf dan bagiannya

Pengelolaan limbah pada air sungai

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
Karakteristik limbah:
1.      Berukuran mikro
2.      Dinamis
3.      Berdampak luas (penyebarannya)
4.      Berdampak jangka panjang (antar generasi)
Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah:
1.      Volume limbah
2.      Kandungan bahan pencemar
3.      Frekuensi pembuangan limbah
Berdasarkan karakteristiknya, limbah industri dapat digolongkan menjadi 4 bagian:
1.      Limbah cair
2.      Limbah padat
3.      Limbah gas dan partikel
4.      Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Untuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi:
1.      pengolahan menurut tingkatan perlakuan
2.      pengolahan menurut karakteristik limbah

Indikasi Pencemaran Air
Indikasi pencemaran air dapat kita ketahui baik secara visual maupun pengujian.
1. Perubahan pH (tingkat keasaman / konsentrasi ion hidrogen) Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan memiliki pH netral dengan kisaran nilai 6.5 – 7.5. Air limbah industri yang belum terolah dan memiliki pH diluar nilai pH netral, akan mengubah pH air sungai dan dapat mengganggukehidupan organisme didalamnya. Hal ini akan semakin parahjika daya dukung lingkungan rendah serta debit air sungai rendah. Limbah dengan pH asam / rendah bersifat korosif terhadap logam.
2. Perubahan warna, bau dan rasa Air normak dan air bersih tidak akan berwarna, sehingga tampak bening / jernih. Bila kondisi air warnanya berubah maka hal tersebut merupakan salah satu indikasi bahwa air telah tercemar. Timbulnya bau pada air lingkungan merupakan indikasi kuat bahwa air telah tercemar. Air yang bau dapat berasal darilimba industri atau dari hasil degradasioleh mikroba. Mikroba yang hidup dalam air akan mengubah organik menjadi bahan yang mudah menguap dan berbau sehingga mengubah rasa.
3. Timblnya endapan, koloid dan bahan terlarut Endapan, koloid dan bahan terlarut berasal dari adanya limbah industri yang berbentuk padat. Limbah industri yang berbentuk padat, bila tidak larut sempurna akan mengendapdidsar sungai, dan yang larut sebagian akan menjadi koloid dan akan menghalangibahan-bahan organik yang sulit diukur melalui uji BOD karena sulit didegradasi melalui reaksi biokimia, namun dapat diukur menjadi uji COD. Adapun komponen pencemaran air pada umumnya terdiri dari :
·         Bahan buangan padat
·         Bahan buangan organik
·         Bahan buangan anorganik
Pengolahan air limbah berdasarkan tingkatannya:
·         Pengolahan primer
Memisahkan (secara fisik) komponen limbah yang akan menganggu proses pengolahan.
·         Pengolahan sekunder
Menurunkan BO (bahan organik) atau TTS (total padatan terlarut) dengan perlakuan kimia/biologis. Selanjutnya bila diperlukan dapat diteruskan dengan pengolahan tersier.
·         Pengolahan tersier (lanjut)
Dilakukan bila efluen akan dimanfaatkan kembali. Merupakan kombinasi perlakuan fisik, kimia, dan biologis. Menurunkan N, P, atau komponen beracun lainnya.
Perencanaan sistem pengolahan limbah cair:
1.      Pembuatan diagram alir proses
2.      Penentuan kriteria dan ukuran setiap UPL (unit pengolahan limbah)
3.      Persiapan keseimbangan/neraca padatan
4.      Evaluasi tekanan hidrolik
5.      Pembuatan lay out UPL
Pengolahan limbah cair secara biologis:
Peranan mikroorganisme:
1.      Bakteri
·         Paling penting
·         Kemoheterotropik: BO sebagai sumber energi (umum)
·         Kemoautotropik: bahan anorganik sebagai sumber energi
·         Fotosintesis: sinar sebagai sumber energi
·         Setiap jenis punya substrat spesifik (jenis bakteri yang berbeda menguraikan substrat yang berbeda pula)
·         Rumus umum C5H7O2N
·         Punya kemampuan untuk menggumpal
1.      Kapang
·         Nonfotosintesis, bersel jamak, aerobik
·         Banyak terdapat pada limbah pH ê, kadar air ê, N ê
·         Rumum umum C10H17ON
·         Kurang diinginkan karena sulit diendapkan
1.      Protozoa
·         Motil, bersel tunggal
·         Penting dalam pengolahan limbah karena akan ________ bakteri è mutu efluen é (jernih)
1.      Ganggang (alga)
·         Autotrof, fotosintesis
·         Rumus umum: C106H180O45N16P
·         Metabolisme: CO2 + H2O sinar matahari CH2O + O2
·         Mensuplai oksigen untuk pertumbuhan bakteri
·         Spesies yang penting: ganggang biru - hijau, dan ganggang hijau
TIPE METABOLISME:
1.      Aerobik
o        Mengoksidasi BO
o        Memerlukan O2 sebagai aseptor elektron
2.      Anaerobik
o        Tidak memerlukan oksigen (obligat)
3.      Fakultatif
o        Sebagian besar mikroorganisme
o        Dapat hidup tanpa oksigen (tapi lebih sempurna bila ada O2)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS:
1.      Nutrien
o        Makro: C, N, P
o        Mikro: cukup
o        Pendekatan ~ rumus sel
o        BOD : N : P = 100 : 5 : 1
2.      Oksigen
·         Diperlukan untuk proses anaerobik, min: 1.0 mg/l
·         Untuk anaerobik è tidak perlu
1.      Suhu
o        25 - 35°C (mesofilik)
o        45 - 60°C (thermofilik)
1.      pH
o        Umum = 6,5 - 8,5
o        Limbah asam/alkali è netralisasi
PROSES PENGOLAHAN LIMBAH SECARA BIOLOGIS
·         AEROBIK
1.      Pertumbuhan tersuspensi (suspended growth)
o        Activated sludge
o        Sequenzing batch reactor
o        Contact stabilization
o        Aerobic digestion
o        Aerated tagoons
o        Parit oksidasi
2.      Pertumbuhan melekat (attached growth)
·         Tricking filter (filter menetes)
·         Rotating biological contractors
·         ANAEROBIK
1.      Pertumbuhan tersuspensi
o        Anaerobik digestion
o        Anaerobic contact process
o        Upflow anaerobic sludge - blanked
2.      Pertumbuhan melekat
·         Anaerobic filter process
·         Expanded bed
·         ANOXIC PROCESSES
  •  
1.      Suspended - growth denitrification
2.      Fixed film denitrification
·         KOMBINASI AEROBIK, ANOXIC, ANAEROBIK
1.      Pertumbuhan tersuspensi
Proses: fase, atau multifase
1.      Kombinasi pertumbuhan tersuspensi melekat
Proses: fase atau multifase
·         SISTEM KOLAM
·         Kolam fakultatif
·         Kolam anaerobik
·         Kolam aerobik
·         Kolam pematangan (stabilisasi/tertiary pond)
PENCERNAAN ANAEROBIK
·         Waktu retensi padatan lama (15-20 hari)
·         Padatan yang dihasilkan minimum
·         Reaksi endogenes è metabolisme dominan
·         Dalam digesteranaerobik (aerasi tidak terlalu intensif)
·         Cocok untuk menangani limbah/sludge dari proses lumpur aktif/jenis limbah yang pekat
·         Reduksi padatan menguap 40-60%
·         Keuntungan VS pencernaan aerobik:
o        Tidak perlu insulasi, panas tambahan ‹ penutup
o        Punya kemampuan untuk menangani konsentrasi lumpur